Cara Mencari Pesugihan Kandang Bubrah

Mei 05, 2017 8 Comments

 Cara Mencari Pesugihan Kandang Bubrah


Istilah Pesugihan berasal dari bahasa Jawa ‘sugih’ yang berarti kaya. Pesugihan memiliki makna sebagai suatu upaya untuk mencari kekayaan materi berlimpah. Upaya ini kerap dikaitkan dengan kekuatan gaib yang sering menuntut pengorbanan, imbalan, serta tumbal baik orang lain maupun anggota keluarga sendiri. Meskipun sebenarnya tidak semua Pesugihan seperti itu.

Banyak anggota masyarakat yang berpikiran keliru, ingin mengubah nasibnya secara spontan tanpa bekerja lewat Ilmu Pesugihan. Pikirnya, Pesugihan adalah jalan keluar dari perasaan frustrasi, ketegangan dan keputusasaan akibat sulitnya mengubah nasib secara wajar di tengah persaingan hidup yang semakin keras. Padahal sesungguhnya Pesugihan adalah kesempatan untuk bekerja lebih giat demi mendapatkan kekayaan yang lebih berlimpah pula, karena lelaku Pesugihan berfungsi sebagai pembuka rezeki.

Jika anda berminat dengan Pesugihan Putih Tanpa Tumbal
Silahkan kunjungi Pusat Pesugihan Putih.

Jenis Pesugihan

Tingkat atau level Pesugihan dapat dibedakan menjadi tiga, berdasarkan tingginya tingkat resiko yang harus dihadapi si pelaku. Pembagian jenis ini didasarkan pada garis informasi secara turun-temurun selama puluhan generasi. Pada dasarnya, setiap daerah memiliki aturan main sendiri.
Inilah tiga jenis Pesugihan tersebut:

Pesugihan Uang Kontan

Merupakan jenis Pesugihan dimana si pelaku langsung berhadapan dengan setan dan melakukan tawar-menawar sejumlah uang atau harta yang akan diberikan. Biasanya mencapai angka ratusan juta atau bahkan milyaran. Kontak dengan setan ini biasa dilakukan dengan memakai jasa perantara seorang pawang khusus.
Dalam Pesugihan uang kontan, jiwa pelaku Pesugihan kemudian ditahan. Badannya dimasuki roh setan yang melakukan kontak dengannya. Badan ini kemudian pulang untuk mengantarkan uang sesuai jumlah yang disepakati. Begitu uang diterima keluarga di rumah, roh setan akan ditarik pulang. Akibatnya bisa dibayangkan, si pelaku pesugihan tadi segera meninggal dunia.

Jika anda berminat dengan Pesugihan Putih Tanpa Tumbal
Silahkan kunjungi Pusat Pesugihan Putih.

 Pesugihan Cupang

Inilah jenis Pesugihan yang mengharuskan pelaku untuk menjual nyawa orang yang dicintai. Biasanya anak atau istri, semakin disayang semakin banyak uang yang bisa digadaikan. Mereka yang telah dijual nyawanya sebagai tumbal akan segera meninggal dunia.

Resiko yang harus ditanggung pelaku Pesugihan Cupang memang cukup besar. Selain harus mengorbankan anggota keluarga, tirakat atau lelakunya juga cukup pelik. Si pelaku perlu menyediakan ruangan khusus beraroma dupa dan darah ayam segar pada tanggal-tanggal tertentu.
Pesugihan Perewangan

Pesugihan Perewangan (perewangan= sebangsa makhluk halus) ditempuh dengan cara mengambil sejenis makhluk halus dari alam gaib yang kemudian membantu si pelaku menjadi kaya. Karena itu, setiap tahun Perewangan tersebut harus diberi tumbal. Entah istri, anak, pembantu atau orang lain yang ikut diberi makan dengan uang darah Perewangan. Setelah pelaku itu meninggal dunia, ia menjadi budak Perewangan yang memberinya harta.

Banyak makam, goa bahkan gunung yang dikeramatkan oleh masyarakat menjadi tempat memburu pesugihan atau ngalap berkah. Istilah ngalap berkah biasanya dipakai untuk memperhalus istilah Pesugihan yang oleh masyarakat awam dirasa sangat menjurus pada kesesatan. Praktek Pesugihan dapat dilakukan melalui ritual-ritual gaib seperti semedi, membaca mantra, mempersembahkan sesajen atau ritual-ritual lainnya.

Jika anda berminat dengan Pesugihan Putih Tanpa Tumbal
Silahkan kunjungi Pusat Pesugihan Putih.

Dalam praktek Pesugihan, terdapat kerjasama dan pemberian bantuan dari makhluk dunia lain, misalnya jin atau setan. Sebagai gantinya, terdapat imbalan yang harus dibayar sebagai kompensasi atas apa yang diberikan. Sesajen, mantra, serta ritual khusus yang wajib dilakukan demi suatu kerjasama itu lambat Iaun dapat merusak keimanan pada Tuhan bila dilakukan secara tidak tepat.

Berdasarkan latar belakang sejarahnya, jauh sebelum agama Islam menyentuh Indonesia, kultur masyarakat Jawa telah lekat dengan paham animisme dan dinamisme. Bahkan dalam proses penyebaran Islam yang dilakukan oleh para wali, budaya mistis tersebut justru dirangkul dan diselaraskan perlahan-Iahan, sehingga tidak terkesan bertentangan dengan akidah keislaman. Melalui cara inilah agama Islam dapat diterima dengan cepat tanpa penolakan.

Tidak semua anggota masyarakat dapat memaknai keberadaan dunia mistis dengan benar. Kasus-kasus munculnya sekte Pesugihan sesat merupakan salah satu bentuk nyata dari penyimpangan kepercayaan. Penyimpangan ini terjadi karena pemaknaan pengaruh gaib yang kurang tepat.